Monday, November 14, 2011

BOBROKNYA NEGERI SAAT INI


Judul               : Alangkah Lucunya Negeri Ini
Tema               : Pendidikan
Sutradara        : Deddy Mizwar
Penulis            : Musfar Yasin
                          Pemeran         : Musfar Yasin, dan diperankan oleh Reza
                                                    Rahadian,Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja
                                                    Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu
                                                    Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting,
                                                    Sonia, dan Teuku Edwin
Tahun              : 2010
Genre              : Komedi




BOBROKNYA NEGERI SAAT INI
(Gagalnya pendidikan di negeri ini,kemiskinan dan pengangguran merajalela)

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun negeri ini merupakan negeri yang amat bobrok dalam segala bidang. Bisa dilihat saja masih banyak koruptor yang merajalela di negeri ini. Bodohnya mereka lebih mementingkan kepentigannya sendiri dari pada kepentingan rakyat dan negaranya. Tuntutan akan status sosial di masyarakat kadang jauh lebih membelenggu dan lebih kejam menghukum. Ini terutama dirasakan oleh seorang penganggur. Sebaliknya seorang calon wakil rakyat,nampak memiliki citra yang jauh lebih baik meskipun calon tersebut tidak berkualitas. Kehidupan negeri ini seolah-olah tidak begitu peduli dengan penjahat berkerah putih, penjahat intelektual yang tidak cuma mencopet tetapi melahap uang rakyat trilyunan. Hal inilah yang membuat negeri ini semakin bobrok dengan adanya wakil rakyat yang tidak berkualitas. Ketidakadilan di negeri ini telah sedemikian parah. Penggambaran film ini ketika para mantan copet cilik itu yang telah mencoba mengubah hidup dengan mengasong tetap tidak bisa tenang karena adanya ancaman kejaran petugas satpol PP. Suap menyuap telah menjadi sesuatu yang amat biasa di masyarakat kita saat ini. Di sini ditampilkan dengan kehadiran 2 oknum aparat yang ternyata menjadi pembelakang para pencopet. Kurangnya kesadaran dari petinggi negera yang membuat negeri ini lama-kelamaan samakin hancur. Kemiskinan merajalela dan pengangguran ada dimana-mana,tak kala juga pendidikan pun menjadi hancur. Kapan negera ini bisa maju kalau tetap seperti ini.


Banyak sindiran-sindiran tentang keadaan negeri dalam film ini yaitu “Bedanya antara pencopet dan koruptor adalah pencopet kalo ketahuan digebukin babak belur, kalau koruptor ketangkap malah menikmati fasilitas mewah di tahanan”. Ketika beberapa dari anak-anak yang beralih profesi dari pencopet ke asongan, ternyata mereka tetap dikerjar-kejar oleh orang lain dalam hal ini adalah satpol PP.  Disini menegaskan statement bahwa "kerja yang haram saja susah, apalagi yang halal, sudah hasilnya kecil, dikejar-kejarnya sama".

Negara Jerman pernah berkata “Kamu memang kaya,akan tetapi aku tidak bodoh”. Kata-kata tersebut marupakan sindiran bagi negara kita yang seharusnya dijadikan koreksi bagi pemerintah saat ini untuk memperbaiki keadaan yang serba rumit di negeri ini. Kita boleh memanfaatkan SDA yang kita miliki,akan tetapi sebaiknya kita memperbaiki SDM terlebih dahulu karena apabila SDM kita masih lemah maka negara lain akan lebih mudah untuk menguasai SDA yang negeri ini miliki. Dan seharusnya pemerintah lebih tanggap mengenai masalah pendidikan saat ini. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Gagalnya pendidikan di negeri ini yaitu dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja dan mandiri seperti lulusan S1 yang masih kebingungan dalam mencari pekerjaan. Penggambarannya melalui dua orang tokoh yang merupakan sarjana namun belum juga mendapatkan pekerjaan. Ketidak mampuan negara menyediakan pekerjaan sebagai dampak globalisasi menjadikan anak bangsa dijadikan penjahat, mereka tidak pernah bermimpi menjadi pencopet, sekedar mempertahankan hidup menjadi alasan bagi mereka untuk berprofesi sebagai "penjahat". Pendidikan, kata inilah yang masih menjadi sebuah harapan dan mimpi bagi banyak anak di Indonesia. Bagi para anak jalanan yang telah di landa kemiskinan sangat butuh akan pendidikan. Harapan seperti ini tidak hanya dimiliki oleh anak di Indonesia, tetapi juga dimiliki oleh beberapa anak di banyak negara berkembang lainnya. Akan tetapi, tidaklah bijak jika pemerintah Indonesia hanya diam dan tidak melakukan tindakan apa pun untuk mengatasi masalah ini. Memang, pemerintah telah melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah anak putus sekolah, tetapi benarkah masalah ini sudah terselesaikan? 

Selain anak putus sekolah, berbagai permasalahan pendidikan seperti masih buruknya fasilitas dan mutu pendidikan di beberapa daerah juga menjadi tugas yang belum terselesaikan. Pada dasarnya, pendidikan merupakan formula yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, seharusnya setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan layak, terutama anak-anak dan remaja. Ketika anak kurang mampu dalam hal ekonomi mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas sampai tingkat perguruan tinggi, besar kemungkinannya ia akan memutus rantai kemiskinan di keluarganya. Dengan begitu, jika semua anak mendapatkan pendidikan yang layak sampai tingkat perguruan tinggi, maka sangat besar kemungkinannya tingkat kemiskinan di Indonesia berkurang secara drastis. Selain itu, akan bermunculan SDM berkualitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan di Indonesia. Oleh sebab itu, semua pihak (pemerintah, pihak swasta, masyarakat, dll.) harus bekerja sama agar Negara Indonesia memiliki sistem pendidikan yang baik dan bebas dari anak putus sekolah secepatnya. Pendidikan bermutu untuk semua anak dan remaja di Indonesia. Itulah, sebuah mimpi yang harus terwujud untuk membangun negeri menjadi negeri yang kuat dalam  segala bidang dan lepas dari tindasan kebodohan.

1 comment: