Pada hari itu, Selasa (06/12/11) Kuliah Ketrampilan Interpersonal kali ini meluncur
ke Ponsos Keputih. Di sini kita dilatih untuk lebih bisa belajar untuk memahami
apa artinya “Empati Sosial” itu sendiri. Pada awalnya kita meluncur terbang
dari kampus SI bersama – sama dengan teman. Sesampainya disana ternyata keadaan
semakin membuat terharu. Kumpulan dari para PSK, gelandangan, anak terlantar,
dll. semua terkumpul disana dari yang waras maupun yang tidak waras. Keadaan
tersebutlah yang membuat para peserta kuliah KI ini menjadi terharu dan ikut
merasakan apa yang dirasakan. Untuk awalnya kita melakukan permainan yang
malibatkan para perempuan yang ada di Ponsos tersebut.
Permainan kali ini
adalah perkenalan diri dengan cara melempar bola dan yang mendapat bola
tersebut harus memperkenalkan dirinya semenarik mungkin. Lalu setelah selesai
kita disuruh untuk mewawancarai orang yang dari Ponsos tersebut untuk
mengetahui sebenarnya seluk beluk orang tersebut bagaimana sich kok bisa samapai
berada di Ponsos tersebut. Kebetulan saya mendapatkan seseorang yang amat baik
sekali. Orang tersebut beda dengan orang – orang yang berada disana pada
umumnya.Seseorang ini bernama ibu Karti yang berasal dari Pare-Kediri. Ibu
Karti ini merupakan seorang yang sangat pantang menyerah semasa hidupnya
walaupun sekarang usianya bisa dibilang tidak muda lagi yaitu 69 tahun. Namun
diusianya yang tua tersebut beliau terlihat seperti masih muda.
Cerita awalnya
beliau bisa berada di Ponsos tersebut adalah semasa masih mempunyai modal ibu
Karti ini senang berjualan. Ketika itu beliau mempunyai usaha yang besar yaitu
mempunyai toko. Namum beliau tertipu dan terjebak ke lubang hutang. Semua
hartannya habis guna untuk melunasi semua hutangnya. Lalu beliau pun rela untuk
mengamen di jalanan gunak untuk mendapatkan sesuap nasi untuk makan. Waktu
mengamen di jalanan ibu Karti tidak menyadari bahwa ada satpol PP dan beliau
pun di bawa lalu ditampung di Ponsos Keputih ini.
Sebenarnya keluarga ibu Karti
ini merupakan keluarga yang bisa di bilang punya. Keponakannya banyak yang
sukses menjadi polisi, jenderal, dan lain – lain. Pernah ditawari untuk di
ambil sama keponakannya tersebut namun beliau tidak mau. Karena apa. . .?
Karena beliau tidak mau menyusahkan orang lain. Sifatnya yang seperti inilah
yang bisa membuat inspirasi dan pelajaran bagi saya dan teman yang lain. Ibu
Karti pun memberikan buuuuuanyak nasehat kepada saya.
Beliau berkata, “ Jangan
pernah sekali – kali menyakiti hati orang tua terutama ibu kita, dan buatlah orang
tuamu banggga dengan prestasimu kali ini, selalulah meminta doa restu ibu
karena doa ibulah yang paling manjur”. Kata – kata itulah yang membuat saya
menjadi sadar bahwa saya selama ini menyusahkan orang tua. Rasanya ingin
menangis mendengar cerita dari ibu tersebut. Dan di akhir ibu tersebut
mendoakan kami semua agar cepat lulus kuliahnya dan mendapatkan prestasi yang
membanggakan dengan lulus 3,5 tahun. Sesudahnya bercerita panjang kami pun
berpisah dengan memberikan sedikit bingkisan yang sekiranya bisa membantu para
penduduk di Ponsos tersebut.
Dan akhirnya kami semua pulang dengan membawa
bekal dan mendapatkan pelajaran yang sangat berarti dalam hidup kita. Kita
termasuk orang yang lebih beruntung dari pada mereka, jadi kita harus bisa
membawa prestasi yang membanggakan denggan kuliah di ITS kali ini.
aq jadi terharu, ,
ReplyDelete